DEPOK, MEDIA FORWARD NEWS – Gerakan perlindungan anak melalui workshop pembentukan sekolah dan pesantren ramah anak demi terwujudnya Depok Kota Layak Anak yang diprakarsai oleh Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) yang diselenggarakan di Ruang Teratai lantai 1 Gedung Balaikota, Selasa, (19/3/2019).
Dalam sambutannya Kepala Dinas DPAPMK Nessy Anissa menyampaikan bahwa, “memperhatikan berita-berita yang muncul tentang kekerasan pada anak-anak yang begitu marak terjadi di luar lingkungan rumah ataupun di dalam lingkungan rumah seperti kekerasan dari orang tua, tawuran, bully disekolah, serta hukuman dari guru yang tidak mendidik, ” ucap Nessy.
“Untuk mengatasi kasus-kasus yang terjadi disekolah kita perlu tindakan nyata merubah paradigma pendidikan khususnya di Kota Depok dan memberikan konsep sekolah ramah anak yang sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu, untuk itu perlu adanya komitmen bersama mewujudkan sekolah ramah anak, ” ungkap Nessy.
“DPAPMK mempunyai gugus tugas P2TP2A yaitu Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam menangani kekerasan pada anak, baik di rumah maupun di sekolah silahkan hubungi ke call center 112 atau ke tim respon cepat kami 08111186598 dan kami juga menyediakan psikologi dalam pendampingan anak didik maupun orang dewasa yang trauma untuk kembali semula, ” papar Nessy.
“Komponen konsep sekolah ramah anak yaitu berupa kebijakan secara tertulis, proses belajar ramah anak yang menekankan penerapan disiplin positif, kemudian tenaga pendidik yang terlatih dan hak serta sekolah ramah anak, yang liannya berupa sarana dan prasarana yang ramah anak dan tidak membahayakan,¹” pungkas Nessy. (Koes)