DEPOK, MEDIA FORWARD NEWS – Gali lobang tutup lobang hasil karya H.Rhona Irama ternyata judul lagu itu terjadi di Jalan Margonda Raya Kota Depok, sudah banyak keluhan oleh warga masyarakat baik melalui media sosial maupun masyarakat umum lainnya, terutama pengguna jalan atas galian yang dilaksanakan oleh PDAM Tirta Asasta, namun pihak perusahaan tersebut adem ayem saja tidak merasa bersalah karena konsekuensi dari Pembangunan.Menurut Bambang warga Depok II menyampaikan keluhannya kepada Media Forward News di lokasi, Senin, 25/3/2019) bahwa,” setuju saja dengan Pembangunan untuk hajat orang banyak untuk lebih baik dan bagus, namun jangan mengorbankan hajat orang banyak juga yang akhirnya dalam pelaksanaannya membuat merugikan masyarakat, misal waktu karena macet, kemudian kenyamanan pejalan kaki dan lainnya.Lebih lanjut, saya rasa setiap perusahaan mempunyai Standar Operasional Prosedure (SOP) sebelum pelaksana melakukan pekerjaan pasti sudah di breifing, karena managemen PDAM profesional, namun kenyataan dilapangan berbeda karena tidak ada pengawas dari pihak perusahaan dilapangan, kalau di Jakarta proyek begini ditutup seng sehingga tidak tampak dari jalan,” ungkap Bambang dengan kesal saat menunggu jemputan kerja biasa di halte Walikota sekarang yang tertutup galian.“Ini adalah jalan nasional seyogyanya ada pengawas dari pihak pemerintah pusat, jangan nanti sudah selesai pekerjaan cukup disemen saja padahal jalanan itu adalah beraspal hotmix, ini sering terjadi juga fasilitas pejalan kaki yang dibiayai oleh APBD dengan paving block atau keramik, begitu dibongkar dan dirapihkan cukup disemen saja, ini masukan buat managemren PDAM Tirta Asasta ” papar Bambang.Ada pula pendapat pejalan kaki saat itu melintas yakni Tohir” Kalau galian itu ditumpuk difasilitas pejalan kaki lalu kami lewat mana ? Mau tidak mau harus lewat jalan aspal, walaupun sudah berhati hati namanya apes misal kesrempet atau kesenggol mobil kemudian cedera, apa saya harus minta pertanggung jawaban yang senggol atau nyerempet ? ” imbuh Tohir.Komunikasi dan bersinergi adalah hal yang pokok dalam melakukan suatu pekerjaan apapun, sehingga tidak merugikan sebelah pihak, agar pelaksanaan pembangunan itu dapat berjalan dengan baik dan para pengguna jalanpun tidak begitu merasa was-was. (Koes/Red)