• mediaforwardnews.com
  • REDAKSI
Minggu, Februari 5, 2023
No Result
View All Result
  • Login
  • BERITA
    • DUNIA
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • EKONOMI
    • POLITIK
    • HUKUM
    • KRIMINAL
    • KESEHATAN
  • JAKARTA
  • KOTA DEPOK
  • KOMUNITAS
    • HIBURAN
    • ORGANISASI
  • REDAKSI
  • BERITA
    • DUNIA
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • EKONOMI
    • POLITIK
    • HUKUM
    • KRIMINAL
    • KESEHATAN
  • JAKARTA
  • KOTA DEPOK
  • KOMUNITAS
    • HIBURAN
    • ORGANISASI
  • REDAKSI
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home DAERAH

KH. Saifuddin Amsir Ulama Kharismatik NU Asal Betawi Wafat

mediaforwardnews by mediaforwardnews
14 Agustus 2018
in DAERAH
0
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, MEDIA FORWARD NEWS – KH. Saifuddin Amsir Ulama Kharismatik NU asal Betawi wafat pada hari kamis 19 Juli 2018, Jam 1.20 WIB di RS Omni Pulomas Rawamangun Jakarta Timur.

Almarhum dimandikan setelah bakda sholat shubuh di kediaman Harapan Mulya, Makassar Jakarta Timur, dan disholatkan di masjid Al-Fitroh tanah wakaf Almarhum di daerah Bantar Gebang Bekasi.

READ ALSO

RW.01 Gentan Klaten Raih Juara 1 Lomba Bola Voli

Masjid Al-Iman Gentan Klaten Potong 3 Sapi dan 10 Kambing

BIOGRAFI SINGKAT KH. SAIFUDDIN AMSIR

Siapa tak mengenal KH Saifuddin Amsir ? Warga Nahdliyin Jakarta pasti mengenal kiai kharismatik ini. Saifuddin bin Amsir Naiman al-Batawiy adalah salah seorang ulama Betawi (sebutan Jakarta tempo dulu) terkemuka abad ke-21. Ia dikenal sebagai seorang ulama yang sangat berpengaruh di Jakarta.

Beberapa karya yang telah diraciknya dari pelbagai literatur klasik karangan para sarjana masa lalu merupakan bukti kecerdasan dan keluasan ilmu yang dimiliki KH Saifuddin Amsir.

Karyanya yang telah dicetak antara lain: 1) Tafsir Jawāhir al-Qur’ān (empat jilid), 2) Majmū’ al-Furū’ wa al-Masāil (tiga jilid), dan 3) al-Qur’ān, I’jazan wa Khawāshan, wa Falsafatan. Karya yang disebut terakhir ini merupakan magnum opus/masterpiece (karya besar) Kiai Amsir yang telah diteliti oleh para sarjana dalam dan luar negeri.

Pasalnya, selain beraliran tafsir falsafi, kitab ini merupakan racikan dari beberapa tema dari kitab Jawāhir al-Qur’ān (hlm. 1-140), al-Dzahāb al-Ibrīz fi Khawāsh al-Qur’ān al-Aziz (142-172), Qānūn al-Ta’wīl (173-184). Ketiganya karya Hujjat al-Islām Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazāli ath-Thūsī asy-Syāfi’ī.

Kitab ini juga terinspirasi dari beberap kitab. Antara lain Fadhāil al-Qur’ān karya Syeikh al-Hāfidz Ibn Katsir (hlm. 175-312), ‘Ajāib al-Qur’ān karya Syeikh Fakhruddin al-Rāzī (hlm. 313-475), dan al-Dur al-Nadzim fi Khawāsi al-Qur’ān al-Karīm karya Imam al-Yafi’i (hlm. 477-623). Komentar (syarah) yang ditulis Kiai Saifuddin Amsir menyertai tiap bahasan yang dinukil dari kitab-kitab tersebut.

Dalam menyusun karyanya, Rais Syuriah PBNU ini memilih karya-karya Imam al-Ghazali sebagai rujukan yang sangat representatif dalam membahas tema-tema terkait dengan I’jāz (Kemukjizatan), Khawās (Kekhususan), dan Falsafat (Filosofi) al-Qur’an. Dalam daftar pustaka karangannya, disebutkan al-Ghazali memiliki karya tafsir sebanyak 30 jilid.

Ditanya mengapa karya al-Ghazali sangat menginspirasi dalam penulisan karyanya, Kiai Saifuddin mengatakan pemikiran brilian al-Ghazali tak hanya menjadi rujukan para sarjana muslim, namun juga sarjana non muslim. Aneka pemikiran al-Ghazali sungguh fenomenal. Margaret Smith dalam bukunya yang berjudul “Al-Ghazali: The Mystic” yang diterbitkan di London, Inggris, tahun 1944, menegaskan: “Tak diragukan lagi bahwa buah pikir al-Ghazali begitu menarik perhatian para sarjana di Eropa.”

Merawat Majlis Ta’lim

Di luar kesibukannya berkarya, Kiai Saifuddin Amsir masih tetap istiqamah menggawangi berbagai majlis ta’lim yang tersebar di seantero Jakarta. Praktis hari-harinya penuh jadwal pengajian di hampir 20 majlis ta’lim yang berada di berbagai pelosok Ibukota Republik Indonesia.

Abuya–demikian masyarakat Betawi menyapanya—merupakan sosok yang low profile. Tak jarang, santri yang senantiasa menyertainya merasa akrab bak teman sejawat. Namun, ketika sedang mengajar atau di atas mimbar, kharismanya sungguh terasa. Bak singa podium, Kiai Amsir mampu menarik perhatian publik. Tak jarang, ketika ia berpidato para hadirin berdecak kagum lantaran kemapuan retorika dan argumentasinya sangat logis dan enak dicerna.

Tak ayal, kemampuan panggungnya ini menarik para politisi untuk mendekati dirinya agar bersedia bergabung dengan partai tertentu. Namun, Kiai Amsir dengan halus menolak semua politisi yang melobinya untuk sekedar menjadi vote getter. Meski demikian, ketika PBNU membidani kelahiran Partai Kebangkitan Bangsa, Kiai Amsir pernah bergabung lantaran penghormatannya yang besar kepada Gus Dur.

Masa kecil

Saifuddin kecil, lahir di Jakarta pada 31 Januari 1955. Ia tumbuh dan besar di sebuah keluarga sederhana yang bersahaja. Ayahnya, Haji Amsir Naiman, adalah seorang guru mengaji di kampung tempat tinggalnya: Kebon Manggis, Matraman. Sedangkan ibunya, Hajjah Nur’ain, seorang ibu rumah tangga yang secara penuh ketulusan dan dedikasi tinggi mengabdikan dirinya untuk mengurus anak dan keluarga.

Sejak kecil, putra kelima dari sepuluh bersaudara ini sudah diajari sifat-sifat yang menjadi teladan bagi dirinya kelak di kemudian hari. Dengan keras sang ayah mendidiknya untuk berperilaku lurus dan mandiri. Tidak ada kompromi bagi suatu pelanggaran yang telah ditetapkan ayahnya. Bersama sembilan orang saudaranya, ia dibiasakan untuk menunaikan shalat berjamaah dan mengaji al-Qur’an.

Keinginan kuatnya dalam menimba ilmu-ilmu agama sudah terpatri kuat sedari kecil. Menyadari dirinya bukan berasal dari keluarga ulama dan juga bukan dari kalangan yang berada, Saifuddin kecil menyiasatinya untuk berusaha mandiri dan tidak bergantung kepada kedua orangtuanya. Ia berusaha menutupi biaya kebutuhan pendidikannya sendiri, bahkan sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.

Berkat ketekunannya dalam belajar, ia pun selalu mendapat beasiswa dari sekolah. Kegigihannya dalam terus mempelajari berbagai macam ilmu secara otodidak maupun berguru kepada para ulama terkemuka di masa mudanya, telah menjadikan dirinya sebagai salah seorang ulama Jakarta yang cukup populer dan disegani saat ini.

Di waktu kecil, selain mengaji kepada kedua orangtuanya sendiri, ia juga belajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Washliyah. Di sela-sela waktunya, ia mempelajari berbagai macam ilmu secara otodidak. Ia juga senang membaca pelbagai macam buku bacaan sejak masih kecil. Sewaktu duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah, ia mulai banyak berguru kepada beberapa ulama di berbagai wilayah Jakarta.

Di antara ulama yang tercatat sebagai gurunya adalah KH Abdullah Syafi’i, KH Muhammad Syafi’i Hadzami Kebayoran Lama, Habib Abdullah bin Husein Syami Al-Attas, dan Guru Hasan Murtoha. Kepada para guru tersebut, ia mempelajari pelbagai cabang ilmu keislaman. Pada saat menimba ilmu kepada Habib Abdullah, di antara kitab yang ia khatamkan di hadapan gurunya itu adalah kitab Minhaj al-Thalibin (karya Imam al-Nawawi) dan kitab Bughyat al-Mustarsyidin (karya Habib Abdurrahman Al-Masyhur).

Dari waktu ke waktu dalam menempuh pendidikan formalnya itu, ia selalu menorehkan prestasi yang gemilang. Sewaktu lulus aliyah, misalnya, ia tercatat sebagai lulusan aliyah dengan nilai terbaik se-Jakarta. Setelah pendidikan formalnya di jenjang pendidikan dasar dan menengah usai ia lewati, ia menjadi mahasiswa di Fakultas Syari’ah Universitas Islam Asy-Syafi’iyyah (UIA) dan mendapat gelar sarjana muda di kampus KH Abdullah Syafi’i tersebut.

Pada medio 1982, ia mendaftarkan diri pada Jurusan Akidah dan Filsafat Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN Jakarta-red) saat jurusan itu baru dibuka oleh Rektor IAIN Prof DR Harun Nasution, M.A. Karena berbagai prestasi yang telah dicapai sebelumnya, ia menjadi satu-satunya mahasiswa yang diterima di IAIN tanpa melalui tes masuk. Setelah merampungkan masa kuliahnya, di waktu kelulusan lagi-lagi ia tercatat sebagai lulusan IAIN terbaik.

Kini, setelah tidak mengajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, KH Saifuddin Amsir masih terus menikmati belantara ilmu pengetahuan berbasis kitab kuning (al-kutub al-turats) karya para sarjana masa lalu. Dari aneka macam kitab tersebut kemudian diringkas dan di-tahqiq menjadi sebuah karya besar yang lebih membumi agar bermanfaat bagi sekitar. (*)

Related Posts

DAERAH

RW.01 Gentan Klaten Raih Juara 1 Lomba Bola Voli

11 Agustus 2019
DAERAH

Masjid Al-Iman Gentan Klaten Potong 3 Sapi dan 10 Kambing

11 Agustus 2019
DAERAH

Dankoharmatau Meninjau Pelaksanaan Cek “D” Pesawat Boeing A 7301 di Sathar 14 Depohar 10

1 Juli 2019
DAERAH

Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun Gelar Sosialisasi Peningkatan Kompetensi SDM Petani

26 Juni 2019
DAERAH

Alumni SMP 17 Wedi Angkatan 1984 Mendadak Gelar Reuni

20 April 2019
DAERAH

Hasil Sementara Pilkades Kabupaten Klaten

15 Maret 2019
Next Post

Danlanud Abdul Saleh Tinjau Aset Milik TNI AU

Please login to join discussion

POPULAR NEWS

Pemkot Depok Punya Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu

18 Maret 2019

Pemkot Depok Kalah Melawan PT. Karabha Digdaya Uji Materiil Perda RTRW di MA

23 November 2018
Jelang Ramadan, TPID Depok Monitoring Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Sukatani

Jelang Ramadan, TPID Depok Monitoring Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Sukatani

6 April 2022

PT. KL MAS Didemo 300 Karyawan, 2 Bulan Gaji Belum Dibayar

14 Agustus 2018

Bikers DOM Gelar Syukuran Ultah ke-17 dan Pemilihan Pengurus Baru

18 Februari 2019

EDITOR'S PICK

Sukseskan Jamnas ke-50, VIA Panpel Gelar Rapat Pleno dan Geladi Resik

Sukseskan Jamnas ke-50, VIA Panpel Gelar Rapat Pleno dan Geladi Resik

12 September 2019

32.000 e-KTP Dimusnahkan Disdukcapil Kota Depok

14 Desember 2018
Pradi Supriatna Apresiasi Kontribusi PMI Dalam Membangun Kota Depok

Pradi Supriatna Apresiasi Kontribusi PMI Dalam Membangun Kota Depok

6 Oktober 2019

Sathar 33 Depohar 30 Dapat Penghargaan Danlanud And Saleh

4 Desember 2018
mediaforwardnews.com

mediaforwardnews.com © 2022

Navigate Site

  • REDAKSI

Follow Us

No Result
View All Result
  • BERITA
    • DUNIA
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • EKONOMI
    • POLITIK
    • HUKUM
    • KRIMINAL
    • KESEHATAN
  • JAKARTA
  • KOTA DEPOK
  • KOMUNITAS
    • HIBURAN
    • ORGANISASI
  • REDAKSI

mediaforwardnews.com © 2022

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In