DEPOK, MEDIA FORWARD NEWS – Pemerintah Kota Depok memperkenalkan Logo Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Kota Depok, sekaligus menerangkan arti dan makna dari Logo Hari Jadi Kota Depok ke-20 tersebut sesuai dengan keadaan Kota Depok yang berbudaya.
Kemudian untuk lingkaran pada angka nol menyerupai alat musik kesenian khas Depok yaitu Gong Si Bolong.
“Keempat komponen pendukung pembangunan ini adalah saling membantu dan bersinergi untuk membangun Kota Depok,” ucapnya usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Depok di Hotel Bumi Wiyata, Rabu (13/03/19).
Lebih lanjut, Idris menjelaskan bahwa, dalam lingkaran angka nol terdapat siluet penari Topeng Cisalak di sebelah kanan. Hal itu dikarenakan tari Topeng Cisalak merupakan salah satu tarian khas Kota Depok dan di sebelah kirinya terdapat pendekar pencak silat Depok.
Sedangkan, logo Hari Jadi Kota Depok menurut Idris terdiri dari tiga komponen warna utama yang menunjukkan Tiga Program Unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Ketiga program Unggulan Pemkot Depok tersebut yakni :
1. Zero Waste City
2. Smart Healthy City
3. Family Friendly City.
“Tiga warna dalam logo itu ada kuning emas yang melambangkan kemuliaan, biru melambangkan keluasan wawasan dan kejernihan pikiran, serta merah yang melambangkan keberanian,” jelasnya.
Yang tak kalah pentingnya ialah kalimat ‘Rame-rame Berbudaya’ yang berada di bawah logo. Tulisan tersebut menunjukkan Tema HUT ke-20 Kota Depok yang artinya bersama-sama berbudaya.
Jadi bukan hanya Seni dan Budaya saja tetapi ‘Rame-rame berbudaya’ itu maksudnya Budaya universal yang dikembangkan untuk membangun Kota Depok yang berbudaya Kota Metropolitan, tetapi berbudaya kesantunan dan kebersamaan.
Sedangkan untuk tulisan 1999-2019 yang berada diantara angka dua dan nol menunjukkan rentang waktu usia Kota Depok,” terang Idris. (Ida)